Kehadiran
hama pada budidaya jamur kuping tidak bisa dihindari. Hal ini
disebabkan oleh aroma media tanam (baglog) dari jamur kuping yang khas
sehingga menarik perhatian dari hewan (hama) di sekitar kumbung.
Meskipun kumbung sudah di desain serapat mungkin toh masuknya hewan ini
bisa terjadi saat kita keluar masuk ke kumbung. Oleh karena itu kita
harus mengenali beberapa jenis hama bagi jamur kuping yang sering
ditemui.
1. Lalat
Spesies lalat yang kerap menjadi hama adalah Sciarid, phorids, dan
cecids. Lalat meletakkan telurnya di dalam baglog jamur kuping.
Setelah menetas, larva lalat akan merusak miselium dan jamur dewasa.
Efeknya jamur akan menjadi keriput dan batangnya berlubang. Selain itu
lalat juga merupakan inang pembawa hama lain yaitu tungau (mite) pada
perutnya.
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan selalu
mengontrol keadaan kumbung. Jika ditemukan adanya lubang yang
berpotensi sebagai tempat masuknya lalat, segera tutup atau diganti
dengan yang baru. Bersihkan juga sisa-sisa media tanam yang tercecer
saat melakukan pemanenan agar tidak ada telur atau larva lalat yang
tertinggal.
Pengendalian hama ini dilakukan dengan menyemprotkan insektisida
Dichloros dengan dosis 90 ml/L air yang bisa disemprotkan ke 140 m3
media tanam.
2. Tungau
Tungau (mite) adalah serangga kecil lunak berwarna cokelat
transparan dengan ukuran 0.18 s/d 0.5 mm. Tungau lebih dikenal dengan
sebutan krepes di kalangan petani karena jika di pencet akan
menimbulkan bunyi "kemletes". Tungau akan mengerumuni tubuh buah jamur
dan mengakibatkan jamur menjadi rusak.
Karena tungau ini dibawa oleh lalat, maka pencegahannya sama dengan
pencegahan kehadiran lalat. Pengendalian hama ini dilakukan dengan
menyemprotkan metil bromida dengan dosis sesuai anjuran dalam
kemasannya. Pengalaman pribadi saya menggunakan merk dagang Talstar
untuk membasmi Tungau ini.
3. Rayap
Serangga ini masuk ke dalam kumbung melalui permukaan tanah. Di
dalam kumbung rayap akan memakan kayu, bambu, media tanam (baglog) dan
tentu saja miselium jamur kuping. Oleh karena itu sebelum membangun
kumbung harus dilakukan pengamatan secara teliti. Usahakan tidak
membangun kumbung di atas rumah rayap. Pengendalian rayap dilakuakan
dengan menyemprotkan insektisida khusus rayap, seperti Fenvarelate,
Cypermethrin, Permethrin atau Chloorpyrifos dengan dosis sesuai dengan
anjuran di kemasannya.
4. Laba-laba
Laba-laba memakan miselium dan tubuh buah jamur. Di dalam kumbung
jamur kuping dan jamur tiram, laba-laba biasanya bersembunyi diantara
susunan baglog. Selain menjadi hama, laba-laba juga menjadi inang
jamur saprofit dan parasit.
Untuk mencegah kehadiran laba-laba, taburkan serbuk kapur di
permukaan lantai kumbung. Jika terlihat ada sarangnya, cepat
dibersihkan. Pengendaliannya dilakukan dengan menggunakan insektisida
berbahan aktif dicofol, seperti kalthane atau malathion dengan dosis
sesuai anjuran pada kemasannya.
5. Cacing
Cacing yang menjadi hama dalam budidaya jamur kuping adalah spesies
Napropogus Nematodes dan Mychopogus nematodes. Cacing yang panjangnya
hanya beberapa mm saja ini memakan miselium jamur sehingga tidak bisa
tumbuh menjadi jamur. Hama ini berkembang dengan sangat cepat, dalam
seminggu populasinya bisa meningkat sampai 100 kali lipat.
Pencegahan masuknya cacing ini dilakukan dengan memastikan
sterilisasi media tanam berlangsung secara sempurna sehingga semua
telur cacing mati. Sementara itu pengendaliannya dilakukan dengan
menaburkan Furagan G dengan dosis sesuai dengan anjuran di kemasannya.
Dari pengalaman saya pribadi, beberapa hama diatas pernah menyerang
kumbung jamur kuping saya. Antara lain tungau atau krepes, cacing dan
rayap serta semacam siput tanpa cangkang. Akan tetapi hama siput ini
saya belum dapat informasi yang jelas. Untuk penangulangannya pun saya
lakukan dengan manual mengambil satu per satu. Serangan yang paling
ganas adalah tungau atau krepes dan sampai sekarang masih menjadi
momok bagi petani jamur. Selalu cek kondisi baglog satu per satu agar
jika ada hama segera bisa dideteksi. Sampai saat ini itu merupakan
tips paling jitu untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Semoga
informasi ini bermanfaat bagi kita semua
(Sumber
http://www.facebook.com/note.php?note_id=165113323541355)